Jumat, 14 Mei 2010

Bagaimana Nasib Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan Selanjutnya?

Hiruk pikuk politisasi persoalan Bank Century membuahkan “terpentalnya”  Sri Mulyani Indrawati, seorang yang dinobatkan sebagai wanita berpengaruh ke-23 versi majalah Forbes tahun 2008, dari kursi Menteri Keuangan. Cara ini dianggap merupakan “deal politik” yang dapat memperbaiki hubungan eksekutif dan legislatif, tepatnya diantara partai koalisi, setelah proses panjang pertikaian diantara keduanya dalam persoalan Bank Century, meskipun permasalahan Bank Century belum dapat dikatakan telah selesai.

Namun terlepas dari itu semua, mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan untuk menempati jabatan sebagai salah satu direktur pelaksanan Bank Dunia, menimbulkan kebanggaan tersendiri karena belum tentu dalam satu generasi ada orang Indonesia yang menduduki posisi tersebut. Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu  perempuan Indonesia yang kiprahnya diakui luas di dunia internasional. Kinerjanya, reputasinya dan kemampuannya patut diacungi jempol.

Saat menduduki jabatan Menteri Keuangan gebrakannya mereformasi Departemen Keuangan berhasil membuat ciut “tikus-tikus” penggangsir uang negara. Sudah dianggap hal yang biasa dan lumrah jika terdapat pejabat dan petugas pajak,  bea cukai , dan beberapa direktorat dibawah Departemen Keuangan, mempunyai harta melimpah. Sering tidak masuk akal jumlah kekayaan mereka jika dibandingkan dengan gaji tiap bulannya. Ini menunjukkan betapa akutnya “tikus-tikus” tersebut merasuki birokrasi di departemen tersebut. Dan reformasi yang digulirkan Sri Mulyani Indrawati menjadikan ruang gerak “tikus-tikus” ini menjadi semakin sempit. Memang  belum steril benar, karena ternyata masih ada “Gayus dan kawan-kawannya” yang masih bisa survive, namun secara umum sudah sangat berubah, dan jauh lebih baik.

Nah, pertanyaannya apakah kondisi yang berangsur baik tersebut akan menjadi semakin baik atau akan kembali ke kondisi semula sebelum reformasi birokrasi digulirkan. Tentu saja ini kembali ke “will” dari pemerintah. Jika pemerintah ingin agar perekonomian bebas dari ekonomi biaya tinggi, kondusif bagi investor untuk berinvestasi, dan birokrasi yang profesional,  tentunya pemerintah akan memilih Menteri Keuangan yang baru dengan orang yang berkompetensi dan berintegritas tinggi serta mempunyai leadership yang baik. Untuk itu pemerintah harus mencarinya di kalangan profesional dan atau akademisi. Jika pemerintah menginginkan sebaliknya, silahkan pemerintah mengambil dari kalangan politikus.

0 komentar: